Wednesday, 29 February 2012
Browse
Home
» Archives for February 2012
Danau Erie: Danau Mati yang Sekarang Berjuang Hidup
Danau Erie adalah danau yang unik diantara Danau Besar yang lain. Danau ini adalah yang paling dangkal, suhunya paling hangat, waktu retensi yang paling pendek dan paling produktif secara biologis dibangdingkan danau yang lain. Danau Erie dimiliki oleh banyak kota-kota dan orang-orang yang tinggal di pinggirannya. Ketika masih sehat, danau ini dapat menyokong industri perikanan dan olahraga yang membawa hasil yang banyak.
Meski demikian, karena volume airnya rendah, Danau Eria menjadi Danau Besar yang paling mudah dieksploitasi dan banyak orang yang ingin mengeksploitasinya daripada melindungi sumber daya untuk kepentingan umum.
Danau Erie pernah tidak dianggap sehingga dijadikan tempat pembuangan. Kebakaran sering terjadi karena akumulasi sampah yang mudah terbakar dan polusi minyak. Substansi beracun yang menggunung dan nutrien membanjiri ekologi danau. Ikan-ikan kemudian menghilang dengan cepat, digantikan dengan spesies yang tak diinginkan. Pertumbuhan alga yang membengkak pada cekungan utama menghabiskan oksigen dan menciptakan zona mati. Pada tahun 1970, dampak lingkungan Danau Erie mencapai klimaksnya dan danau tersebut dinyatakan mati.
Masalah Danau Erir kemudian diajukan kembali pada tahun 1972 ketika Kanada dan Amerika Serikat, di bawah Richard Nixon, menandaangai Persetujuan Kualitas Air Danau Besar. Pembatasan pembuangan limbah dan fosfor menuju danau ditandatangani. Sejak standar ini dibuat, kualitas air mulai membaik dan kan-ikan mulai bermunculan - ikan walleye dan perch. Pada tahun 1980, Danau Erie sekali lagi berperan dalam ekonomi dan rekreasi. Danau Erie dianggap sebagai cerita yang sukses.
Dengan adanya masalah polusi di Danau Erie yang terus diajukan, kualitas air tetap dijaga pada standar yang diharapkan. Tetapi masalah baru muncul dan danau itu kembali lagi menunjukkan tanda-tanda penderitaan. Ledakan alga kembali - alga beracun, berwarna hijau-biru, invasif dan besar. Remis zebra dan remis quagga menghancurkan rantai makanan dan mengancam kehidupan ikan-ikan yang lain. Merkuri, DDT dan PCB dari 50 tahun yang lalu masih awet, merambat ke rantai makanan dan mengkontaminasi ikan-ikan yang ada. Bakteri dari fasilitas penyaringan air yang lampau menjadikan marabahaya bagi perenang di danau, termasuk menyentuh airnya.
Adanya aturan lingkungan yang berasal dari Akta Air Bersih, Danau Erie yang sekarang jauh lebih sehat daripada 50 tahun yang lalu. Meski demikian, kita harus tetap berjuang terus menerus melindungi danau - melanjutkan dukungan dana terhadap program Danau Besar, termasuk Akta Air Bersih dan Inisiasi Restorasi Danau Besar. Kita tidak boleh membiarkan krisis ekonomi menghentikan aksi pengembalian danau menjadi bagian perairan yang sehat dan layak bagi semuanya yang dapat dinikmati dan memberikan keuntungan bagi semuanya.
Referensi:
http://www.environmentalgraffiti.com/lakes-and-rivers/news-once-considered-dead-lake-lake-erie-recovers-only-face-continual-threats
Labels:
Lake and Rivers,
Nature
Monday, 20 February 2012
Browse
Home
» Archives for February 2012
Marble Cave: Gua Biru Langit yang Dipahat di Patagonia
Pinggiran batu di langit-langit gua berwarna putih keabuan, tetapi Anda juga bisa melihat lapisan berwarna biru karena ketidaksempurnaan, warna ini kemudian akan menjadi semakin jelas ketika menuju dasar.
Referensi: http://www.environmentalgraffiti.com/news-sculpted-azure-caverns-patagonias-general-carrera-lake
Labels:
Lake and Rivers,
Nature
Monday, 13 February 2012
Browse
Home
» Archives for February 2012
10 Rawa Paling Cantik di Dunia
Rawa sering diidentikan sebagai tempat yang mengerikan, membuat bulu kuduk merinding, tempat dimana kehidupan menjadi mati - dan mungkin sesuatu yang mati menjadi hidup! Sebenarnya, mereka mempunyai fungsi penting sebagai keindahan dan biosistem, dan juga tempat pelestarian sejumlah mamalia, serangga, amfibi, reptil dan burung.
Lake Drummond, Great Dismal Swamp, Virginia
Di sini, kita akan dibawa untuk menyaksikan sepuluh rawa paling cantik di seluruh dunia.
10. The Great Dismal Swamp, Virginia and North Carolina, USA
9. Okavango Swamp, Botswana
8. Bangweulu Swamps, Zambia
7. Atchafalaya Basin, Louisiana, USA
Rawa terbesar di Amerika Serikat, Atchafalaya Basin terletak di Lousiana Selatan. Selain berwibawa dan indah, rawa ini tergolong unik di daerah itu karena sistem delta yang terus tumbuh. Lembah sungai di sekelilingnya menyusun rawa dengan pohon cypress yang gundul (tampak pada gambar), bayou - genangan air yang alirannya pelan dan paya-paya.
Beruang hitam yang terancam punah di Lousiana dapat ditemukan di Atchafalaya Basin termasuk sejumlah besar burung dan hewan lainnya. Karena dirasa perlu mengatur banjir dan aliran air, tanggul-tanggul telah dibangun dan penyaluran air telah mengurangi salinitas rawa, yang bertindak sebagai penyangga. Penyangga ini penting sebagai barikade terhadap topan dan kerusakan yang mungkin ditimbulkan, dan keberadaan mereka adalah penting sekali bagi lingkungan pesisir Lousiana. Hilangnya tanah-tanah delta adalah isu ancaman ekologis yang paling mengkhawatirkan di Amerika Serikat.
6. Okefenokee Swamp, Georgia and Florida, USA
Rawa ini tidak hanya terkenal karena koleksi amfibi dan reptilnya, tetapi juga tanaman karnivoranya :x yaitu bladderworts dan dua tanaman pitcher, tanaman hooded dan parrot pitcher.
5. The Pantanal, Brazil, Paraguay and Bolivia
4. La Digue Swamps, Seychelles
3. Tigris-Euphrates Swamp, West Asia
2. The Everglades, Florida, USA
Everglades didesain sebagai satu dari tiga tanah basah untuk kepentingan global oleh UNESCO. Rawa cantik ini mempunyai arti 'air yang ditutupi berumput' dalam bahasa Indian Seminole. Rawa ini menyimpan sejumlah ekosistem, termasuk payau berumput yang sering dianggap sebagai 'Everglades sejati'. Ketika rumput ini tebal, tidak banyak yang bisa tinggal disana kecuali para buaya aligator. Di antara rerumputan, ada juga area rawa cypress dan bakau di Everglades termasuk juga area danau dan laut. Ekosistem lain yang ada adalah kayu keras hammock yang tumbuh antara satu hingga tiga kaki di antara rawa-rawa membentuk seperti pulau kecil.
Salah satu masalah terbesar yang dialami Everglades adalah pembagian air untuk keperluan manusia yang dilakukan secara terus menerus untuk bendungan dan kanal. Sering kali, air yang dialirkan lebih banyak pada musim tertentu dan tidak mencukupi di musim yang lain. Hal ini tentu saja membuat spesies yang terancam menjadi kesulitan untuk tetap bertahan di rawa mereka sendiri, termasuk burung, yang jumlahnya menurun hingga 90% selama setengah abad terakhir.
1. Candaba Swamp, the Philippines
Referensi: http://www.environmentalgraffiti.com/news-10-most-beautiful-swamps
Labels:
Lake and Rivers,
Nature
Sunday, 5 February 2012
Browse
Home
» Archives for February 2012
Cara Unik Suku Amazon Berperang Menyelamatkan Falsafah Hidup
Pertemuan para petinggi Kayapo |
Subscribe to:
Posts (Atom)