|
ParkourPhoto: Thor |
Bayangkan ini: Anda sedang berjalan-jalan santai di jelanan kota ketika tba-tiba seorang laki-laki berpapasan dengan Anda, berlari cepat, melompat seperti kucing melewati susuran tangga, berlari menaiki dinding, dan menghilang di atap-atap. Dan bukan! Dia bukanlah Spiderman. Kecepatan anggun, gerakan efisien dan lompatan melawan-gravitasi sudah bukan eksklusivitas para stuntman, atlet Olimpiade dan efek spesial di film-film. Faktanya, gerakan impresif ini adalah bagian dari bentuk seni atau disiplin fisik yang disebut parkour.
|
ParkourPhoto: Thor |
Jadi, dari mana semua ini bermula? Soalnya kelihatannya sedikit di luar nalar ketika seseorang melompati dinding danterjun dari bangunan dua lantai. ternyata teknik seperti-parkour sudah ada sejak lama, tetapi akar modern parkour dapat dirunut balik dari seorang pegawai Angkatan Laut Perancis bernama George Hébert. Hébert ditempatkan di Pula Karibia Martinique untuk beberapa waktu dan melihat bahwa orang-orang pribumi pas secara alami, mekipun tidak menjalani program latihan apapun. Hébert ingin mengopi kemampuan hebat fisikdan hubungannya dengan lingkungan, sehingga dia menciptakan metode latihan yang menggunakan bagian-bagian hambatan yang terinspirasi oleh lingkungan alam. Teknik ini kemudian diadposi sebagai bagian dari sistem peraturan latihan militer Perancis.
|
ParkourPhoto: Thor |
Bagi Hébert, metode ini bukan hanya mendapatkan kekuatan fisik saja, tetapi mengenai menggunakan kekuatan untuk membantu yang lain. Selama masa bakti Hébert di Martinique, letusan gunung berapi membunuh ribuan orang. Partisipasinya dalam usaha penyelamatan meningkatkan mottonya dan pondasi dasar yang tidak hanya bagi mottonya sendiri, tetapi juga parkour modern. Bagi Hébert, kekuatan bukanlah tujuan itu sendiri; alih-alih, dia mencari "kekuatan untuk menjadi berguna".
|
ParkourPhoto: Thor |
Parkour modern berkembang dari motto ini, alih-alih hambatan seperti yang dicetuskan oleh pemulanya, traceur menggunakan bangunan yang sudah ada. Metode ini dikembangkan oleh sekelompong orang yang hidup di Lisses, Perancis, di antaranya ada David Belle, Yann Hnautra, dan Sebastien Foucan. Mereka berlatih bersama dan mengembangkan tidak hanya "kecemerlangan fisik" yang membuat parkour sangat menarik, tetapi juga filosofi yang mendasari semua itu.
|
ParkourPhoto: Thor |
Pada intinya, praktisi parkour (yang menyebut diri mereka sendiri traveur) bertujuan untuk mempelajajari diri mereka sendiri; mereka mencari pemahaman "siapa diri mereka, melalui tantangan, melalui kemalangan, melalui gerakan." Parkour juga mengenai belajar untuk berpikir berbeda, mengenai melihat dinding sebagai lantai vertikal, atau sandaran tangga sebagai jalan. Hambatan dianggap mempunyai makna yang berbeda, atau berhenti menjadi hambatan sama sekali. Dunia menjadi lebih bebas dan penuh dengan kemungkinan. Pendekatan terhadap hambatan fisik di dunia kita ini juga mengubah bagaimana traceur berpikir mengenai tantangan hidup mereka. Mereka belajar untuk mengusahakan sesuatu yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan.
|
ParkourPhoto: Thor |
Parkour, mekipun menawan dan mengesankan, bukanlah sebuah "lompatan besar" tetapi lebih memfokuskan pada "pengetahuan-diri yang didapatkan melalui ujian konstan, kepercayaan diri yang muncul melalui penaklukan ketakutan, pelecehan dan persahabatan yang didapatkan melalui latihan dengan teman dan keluarga". Nah itu baru keren!
Referensi:
1) http://www.environmentalgraffiti.com/outdoor/news-mind-blowing-movement
2) http://www.parkourgenerations.com/article/being-strong-being-useful
3) http://www.parkourgenerations.com/article/meaning-strength
4) http://donw.hubpages.com/hub/First-World-Free-Run-Championship
5) http://en.wikipedia.org/wiki/Parkour
No comments:
Post a Comment
Hai, silakan tuliskan apapun terkait isi artikelnya ya. Terima kasih.