Badan Konservasi Utama, WWF telah merilis penelitian yang menemukan bahwa perusahaan-perusahaan di Inggris menjual produk seperti piranti dapur, pintu dan dermaga yang kayunya berasal dari pembalakan liat yang efeknya menghancurkan bagi manusia dan alam sekitarnya.
Mereka telah menghasilak animasi untuk berpartisipasi dan mendorong konsumen di Inggris untuk berpikir dua kali tentang apakah konsumen sepatutnya membeli produk-produk ilegal dan pengaruh kuat pada pilihan yang dapat diambil.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa beberapa kasus di perusahaan Inggris ternyata tidak tahu menahu darimana asalnya produk-produk kayu mereka. Hal ini memberikan arahan bagi Forest Stewardship Council (FSC) untuk mengeluarkan sertifikat produk kayu. .FSC berarti produk kayu tersebut berasal dari hutan yang dikelola dengan baik menurut standar lingkungan dan sosial yang tinggi. Ini berarti konsumen dapat memastikan bahwa mereka adalah pembeli yang bertanggung jawab.
"Beberapa pengecer besar telah menghentikan rantai pasokan mereka, namun sejumlah besar perusahaan Inggris yang tidak terinformasikan ataupun mempunyai pengertian yang membuat mereka menyadari aturan baru yang telah dibuat".
Setelah membuat permohonan formal, tim investigator WWF bersikap sebagai pembeli, menelepon dan mengunjungi tempat penggergajian kayu di Indonesia dan malaysia untuk mencari jejak penjualan produk kayu yang diperdagangkan di Inggris sampai ke hutan dimana kayu-kayu itu berasal.
Banyak perusahaan Inggris tidak tertantang akan rantai pemasoknya mengenai darimana pasokan itu berasal. Pemasok Barncrestn berdasar Cornish telah mengeksploitasi habis-habisan kayu keras daerah tropis demi perabot dapurnya dari Pantai Gading. Pembalakan liar kayu tersebut telah dihubungkan dengan bahaya kesehatan dan konflik. Terlepas dari website tersebut mengatakan bahwa mereka secara legal mengalah, Barncrest ternyata tidak mampu menunjukkan bukti yang mendukung klaim tersebut.
Perusahaan besar kayu lapisMalaysia yang mempunyai hubungan dengan pembalakan ilegal ternyata mensuplai perusahaan-perusahaan di Inggris. Penelitian menemukan bahwa salah satu perusahaan - Jewson - yang menyusun sendiri investigasinya berbuntut pada pernyataan tanpa bukti dan selanjutnya memperparah ikatan dengan perusahaan tersebut pada tahun 2009 dengan tanda tanya besar.
Seorang salesperson perusahaan Leeds Plywood & Doors (LPD) mengatakan pada pembeli potensial bahwa pintu 'kayu keras yang cantik' mereka terbuat dari kayu yang tersertifikasi FSC meskipun kunjungan ke tempat pemotongan kayu di Indonesia telah dengan jelas-jelas menunjukkan bahwa agen penyetok mereka tidak mempunyai gagasan darimana kayu-kayu itu berasa. LPD sejak saat itu berjanji akan meninjau kembali sistem lingkungannya.
Colin Butfield selanjutnya menambahkan, "Dengan melihat logo FSC pada produk, konsumen dapat merasa yakin bahwa kayu yang digunakan berasal dari hutan yang telah dikelola dengan cara yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.
"Hukum EU yang akan dipaksakan pada awal tahun 2013 nantinya akan mengatur mengenai orang-orang yang ingin menjual produk kayu pada pasar di Inggris harus dapat menunjukkan asal muasal kayu dan apakah kayu tersebut ilegal atau tidak". Penelitian berpendapat bahwa bisnis di Inggris adalah jalan panjang dari pertemuan-pertemuan kesepakatan menuju aturan yang baru.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penelian yang dimaksud, Anda bisa mengunjungi http://www.wwf.org.uk/what_we_do/campaigning/what_wood_you_choose/
Referensi: http://www.environmentalgraffiti.com/forests/news-wwf-ask-what-wood-you-choose-0
No comments:
Post a Comment
Hai, silakan tuliskan apapun terkait isi artikelnya ya. Terima kasih.