Saturday 7 April 2012

Supervolcanoes: Letusan Raksasa di dalam Perut Bumi


Photo: NASA Goddard Space Flight Center
“Supervolcano” adalah istilah peneliti yang digunakan untuk merujuk kelompok 40 gunung berapi yang kekuatannya mampu menghancurkan sebagian besar kehidupan di bumi. Meskipun erupsinya jarang, kekuatannya secara radikal dapat mengubah iklim global dan lingkungan. Salau satu erupsi supervolcano terjadi 260 juta tahun yang lalu di Siberian Trap dinyatakan telah menyebabkan kepunahan Zaman Permian-Triassic ketika 70% kehidupan darat dan 90% kehidupan laut menjadi punah. Supervolcano menghasilkan kekuatan energi paling besar dan paling destruktif yang pernah ada. Mereka adalah raksasa yang sedang tidur.
Photo: Roberto Zingales

Gunung berapi secara umum dibentuk oleh kolom-kolom magma - batuan cair - yang  naik dari kedalaman perut bumi dan bererupsi di permukaan, mengeras menjadi lapisan-lapisan ketika bebatuan itu mendingin dan membentuk bentukan gunung seperti kerucut. Supervolcano terbentuk ketika magma naik dari mantel bumi dan berkumpul di kerak bumi, menghasilkan cadangan bebatuan cair sangat panas yang jumlahnya sangat banyak. Tekanan di reservoir ini menjadi hebat dan secara bertahap meningkat berbarengan dengan waktu hingga akhirnya menjadi terlalu banyak dan terjadilah erupsi dahsyat. Alih-alih membentuk gunung berbentuk kerucut, bumi malah justru menghabiskan reservoir itu dan meninggalkan kekosongan besar yang disebut dengan kaldera.
Photo: Asrar Makrani

Supervolcano terakhir yang pernah erupsi adalah Danau Toba di Indonesia yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Danau Toba menyebabkan reaksi rantai yang memicu musim dingin global yang bertahan hingga 2.000 tahun. Beberapa peneliti beranggapan bahwa erupsi Danau Toba hampir menghancurkan semua kehidupan manusia, mengurangi laju pertumbuhan manusia hingga menyisakan sekitar 1.000 pasangan saja dan menciptakan leher botol evolusi manusia.
Photo: Manny Moss

Yellowstone adalah salah satu raksasa tidur ini. Yellowstone telah erupsi tiga kali dalam kurun waktu dua juta tahun terakhir ini. Ketika letusan terakhir yang terjadi 640.000 tahun yang lalu, lusinan erupsi yang lebih kecil juga terjadi setelahnya. Aktivitas vulkanik yang terbatu tampak nyata pada sepuluh dari ribuan aktivitas geotermal aktif - termasuk Geyser Old Faithful - dan pembengkakan tanah yang mengindikasikan peningkatan kamar magma di bawahnya, bersamaan dengan beberapa gempa bumi skala kecil tiap tahunnya. Tanah di atas kaldera Yellowstone dapat meningkat hingga tiga inchi dalam jangka waktu satu tahun saja.
Photo: Chuck Martin

Para peneliti telah mempelajari Yellowstone dalam beberapa dekade dan tidak melihat adanya tanda-tanda erupsi di perkiraan masa depan. Batuan panas yang menyusun gunung berapi Yellowstone terkubur sejauh 400 mil di bawah permukaan bumi dan kamar magmanya  terletak 5 mil di bawah tanah. Ruang magma ternyata 20% lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan dan mempunyai luas 300 mil persegi. Tanda peringaran yang digunakan untuk pengamatan adalah deformasi tanah cepat dan kerumunan gempa bumi kuat. Meskipun tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah erupsi, Yellowstone tidak akan meletus tanpa adanya peringatan lanjut.
Photo: NASA Goddard Photo

Dalam jangka waktu satu jam erupsi Yellowstone, aliran piroklastik akan menyebar ke kota-kota. Awan debu dapat bergerak sampai 15 mil di atmosfir dan akhirnya jatuh menyelimuti lebih dari setengah wilayah Amerika Serikat. Ribuan ton asam sulfur akan disuntikkan ke atmosfir, membakar paru-paru semua yang terpapat. Debu vulkanik yang berat akan menyebabkan atap-atap rumah menjadi berlubang. Dua-pertiga Amerika Serikat menjadi tidak bisa dihuni. Sinar matahati menjadi terhalang di bagian bumi utara, sektor pertanian akan runtuh dan kota-kota di Amerika Serikat menjadi miskin pendidik. Temperatur bumi menjadi turun hingga 3-10°C, membalik efek pemanasan global.

Meskipun para peneliti tidak melihat adanya tanda-tanda erupsi akan terjadi di masa yang akan datang, skenario kiamat terkait dengan Yellowstone sudah beredar banyak di internet.

Supervolcano lainnya adalah Crate Lake di Oregon, Sturgeon Lake di Ontario, Valle Grande di New Mexico, dan Krakatau dan Tambora di Indonesia.

Referensi: http://www.environmentalgraffiti.com/mountains/news-supervolcanoes-silent-deadly-giants

No comments:

Post a Comment

Hai, silakan tuliskan apapun terkait isi artikelnya ya. Terima kasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...